Kamis, 02 Juni 2022

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

 

Jurnal Refleksi Dwimingguan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5

Nur Salam, S.Pd.SD
SDN 2 Mengangkang
CGP Angkatan 5 Kabupaten Banyumas

Assalamualaikum wrwb

Salam dan bahagia

Program pendidikan guru penggerak merupakan salah satu kebijakan pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang tertuang dalam Merdeka Belajar Seri ke-5. 

Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga Anda dapat semakin mengenali diri sendiri.

Salah satu tugas calon guru penggerak adalah membuat jurnal refleksi dwi mingguan. Pada minggu ke dua program pendidikan guru penggerak angkatan 5, refleksi yang harus dibuat terkait dengan modul 1.1 tentang filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara serta pengimplementasiaanya dalam kegiatan pembelajaran.

Pada jurnal refleksi dwimingguan modul 1.1 ini, saya akan menggunakan model 4F ( Facts, Feelings, Findings, Future ) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Jurnal refleksi model 4F ini juga bisa diterjemahkan menjadi 4P, yang terdiri dari 4 tahap yaitu :

 

1.        Facts ( Peristiwa )

Langkah awal pendidikan guru penggerak angkatan 5 ini dimulai tanggal 18 Mei 2022. Pembukaan secara umum dilaksanakan oleh Kemendikbudristek secara virtual. Sehari sebelumnya sudah disibukkan dengan berbagai grup whatsapp yang bersliweran yang mengirimkan informasi terkait pelaksanaan PGP Angkatan 5 ini. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan orientasi dan pengenalan fitur-fitur LMS yang akan digunakan selama PGP ini berlangsung. Jadwal kegiatan PGP Angkatan 5 yang sudah tersusun setiap harinya selama 6 bulan ke depan, membuat rasa baper. Salah satu contonya ketika akan melaksanakan pretest modul 1 pada tanggal 18 Mei 2022, ternyata LMS mengalami eror  sehingga kita menunda kegiatan pretest  pada tanggal 19 Mei 2022. Namun jadwal kegiatan tanggal 19 Mei 2022 tetap dijalankan, sehingga membuat kami yang baru menapaki  program PGP ini kalang kabut.

Kegiatan lokakarya orientasi pada hari Sabtu 21 Mei 2022 yang dilaksanakan di Luminor Hotel Purwokerto membuat pikiran saya terang benderang  dalam menapaki kegiatan PGP Angkatan 5 ini. Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan pembukaan lokakarya secara umum, pemaparan guru penggerak, kemudian peserta CGP di bagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 10 peserta CGP yang didampingi Kepala Sekolah. Kebetulan kami berada di kelas I dengan Ibu Adiasih dan Ibu Puji Astuti selaku pengajar praktik. Luar biasa, kegiatan lokakarya orientasi yang sangat kooperatif dan menyenangkan sehingga peserta tidak merasa bosan walaupun kegiatan dilaksanakan sehari penuh. Banyak kegiatan positif yang dilakukan seperti membuat kesepakatan kelas, mempresentasikan harapan dan kekhawatiran menjadi CGP. Selain itu bertemu dengan bapak ibu guru hebat dari berbagai jenjang pendidikan menambah wawasan bagi saya khususnya yang berasal dari jenjang sekolah dasar.

Kegiatan selanjutnya yaitu ruang kolaborasi yang dimulai tanggal 23 Mei 2022. Dengan ruang kolaborasi kita bisa saling memaparkan ide serta menyampaikan pengalaman-pengalaman yang ada di sekolah masing-masing. Dengan bimbingan fasilitator kami dapat menemukan ide-ide gagasan baru yang berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Ruang kolaborasi dan ruang diskusi memberikan penyegaran-penyegaran terhadap pemikiran kami terkait penerapan pembelajaran di kelas yang menggambarkan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid.

Dengan mengikuti program ini, memberikan pengalaman nyata dalam pembuatan video khususnya dalam tugas demontrasi kontekstual dan koneksi antar materi. Pengalaman yang membuat sasya harus ekstra belajar lagi karena keterbatasan saya tentang IT.

Kendala yang saya hadapi dalam mengikuti kegiatan guru penggerak ini, tentunya waktu dan kegiatan. Kegiatan PGP yang sudah terjadwal setiap hari mengharuskan saya untuk bisa mendisiplinkan diri mengikuti kegiatan serta membagi waktu dengan tugas pokok dan fungsi sebagai guru.

2.        Feelings ( Perasaan )

    Selama mengikuti berbagai rangkaian kegiatan Calon Guru Penggerak baik secara mandiri  di LMS maupun melalui ruang diskusi dan ruang kolaborasi selama dua minggu, saya merasa bahwa pengetahuan saya tentang Pendidikan khususnya pendidikan anak belum sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Satu hal yang paling mendasar bahwa  pendidikan harus memanusiakan manusia. Sehingga peserta didik akan lebih bahagia dan merdeka dalam mencapai kodratnya. Keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya anak didik sebagai manusia maupun anggota masyarakat akan tercapai.

Kegiatan pembelajaran  melalui media LMS dan ruang virtual, dalam dua minggu terakhir saya merasa sangat enjoy dan terkadang keteteran.  Namun,  kami memiliki Pengajar Praktik dan Fasilitator selalu mengingatkan serta menuntun kami agar mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.

Ketika saya menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid, anak-anak jauh lebih bergairah, apalagi ketika pembelajaran dengan menggunakan media permainan. Kegiatan pembelajaran jauh lebih mengasyikan dengan celoteh dan kodrat mereka sebagai anak-anak. Ternyata dengan menumbuhkan rasa bahagia dapat memantik motivasi dan minat belajar anak didik sesuai dengan kodrat mereka. Dengan mempelajari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara saya merasa menemukan kembali fitroh pendidikan untuk menuntun anan didik sesuai kodrat alam dan kodrat zaman.

 

3.        Findings ( Pembelajaran )

Pembelajaran yang dilakukan melalui LMS menuntut kami untuk belajar secara mandiri  mengenai filosofi pemikiran KHD agar kami mampu memahami semua materi yang ada di modul 1.1 ini.  Selain itu pembelajaran melalui ruang virtual baik dalam ruang diskusi maupun ruang kolaborasi. Dalam kegiatan ruang kolaborasi bersama fasilitator kami bersama-sama mempelajari dan mendalami mengenai pemikiran KHD dan konsep dari Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan juga dilaksanakan melalui diskusi kelompok dan merefleksikan diri mengenai pemikiran KHD sehingga sangat membantu dalam pemahaman materi yang ada di dalam modul 1.1.a

4.        Future ( Penerapan )

Dengan memahami secara utuh filosofi dan pemikiran KHD dari modul yang telah dipelajari pada LMS CGP ini, saya akan berusaha menerapkan merdeka belajar di lingkungan sekolah saya baik kepada peserta didik maupun kolaborasi dengan rekan sejawat disekolah dan masyarakat. Selain itu saya juga akan menerapkan pembiasaan-pembiasaan serta budaya positif untuk menanamkan karakter dan budi pekerti.

Untuk minggu selanjutnya saya akan lebih semangat dalam mempelajari materi yang ada di dalam modul serta dari fasilitator.


Demikian jurnal refleksi modul 1.1 tentang filosofi pendidikan Ki hajar Dewantara pada Program Guru Penggerak Angkatan 5. Semoga bermanfaat


Wassalamualaikum wrwb

Label: , , , , , , , , , , , , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda