Selasa, 27 September 2022

JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

 JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN 

MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI


Assalamualaikum wrwb

Salam dan Bahagia

Alkhamdulilah pada kesempatan ini saya masih diberikan kesehatan untuk bisa menulis melakukan refleksi diri terkait dengan pembelajaran berdiferensiasi modul 2.1, Program Guru Penggerak Angkatan 5. Tentunya, kita sebagai seorang guru harus memiliki sebuah visi yang jelas dalam mengembangkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Menulis jurnal refleksi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh calon guru penggerak setiap 2 minggu sekali setelah menyelesaikan 1 buah modul. Dalam merefleksikan diri terkait dengan pembelajaran yang telah diikuti, seorang calon guru penggerak dapat memilih metode refleksi yang disukainya.


Baca Juga: Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Dalam menuliskan jurnal refleksi saya terbiasa menggunakan  menggunakan model 4F ( Facts, Feelings, Findings, Future ) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Jurnal refleksi model 4F ini juga bisa diterjemahkan menjadi 4P, yang terdiri dari 4 tahap. Berikut refleksi saya terkait modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi.

1. Facts ( Peristiwa )

Untuk melalui modul 2.1 saya mengawalinya dengan pretes dan hasilnya jauh dari kata memuaskan. Dari hasil pretes itu saya jadi sadar diri, bahwa saya memang sangat belum paham tentang pembelajaran berdiferensiasi. Padahal istilah itu sudah sering saya dengar. Saya tahu setiap murid itu berbeda, dan seharusnya mendapat perlakuan berbeda pula. Perlakuan berbeda yang seperti apa? itulah yang belum saya pahami. Seperti biasanya tahap belajar yang  saya lalui pada modul 2.1 ini adalah dengan alur MERDEKA.

Diawali dengan Mulai dari Diri dengan membuat refleksi diri tentang bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya yang berbeda-beda. Dilanjutkan alur kedua yaitu Eksplorasi konsep. Pada alur ini saya banyak belajar tentang pembelajaran berdiferensiasi. Dengan pengetahuan awal yang sangat minim, pada tahap inilah saya baru menyadari bahwa selama ini saya mengalami miskonsep tentang pembelajaran berdiferensiasi. Melalui modul 2.1 inilah saya belajar untuk memulihkan miskonsep tersebut. Pemahaman  saya makin bertambah ketika memasuki alur Ruang Kolaborasi. Diskusi kelompok memecahkan suatu masalah/ kasus. Dari situ saya menjadi lebih faham tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid. Pada alur Demonstasi Kontekstual CGP mendapat tugas membuat RPP/ Modul ajar pembelajaran berdiferensiasi. Sesama CGP saling mengomentari tugas yang telah diunggah. Di Elaborasi Pemahaman, benar-benar pemahaman CGP khususnya saya makin diperkuat oleh penyampaian instruktur yang luar biasa yaitu Ibu Mulida Hadrina Harjanti

2.    Feelings ( Perasaan )

Setelah mempelajari modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi ini, pemikiran saya terbuka bahwa setiap murid memiliki keunikannya masing-masing dan harus dipenuhi kebutuhan belajarnya. 


3.    Findings ( Pembelajaran )

Banyak sekali pembelajaran yang dapat saya petik ketika mempelajari modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi ini. Dengan mempelajari modul 2.1 ini saya menjadi semakin semangat untuk berusaha menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di kelas. Bagaimana karakteristik murid-murid saya? Apa kekuatan dan kekurangan mereka?  Bagaimana gaya belajarnya? Apa minat mereka? Siapa yang memiliki pemahaman lebih tinggi ? Dan sebaliknya. Siapa yang lebih pandai dalam pelajaran tertentu? Siapa yang kurang?  Siapa yang suka berbicara? Dan siapa yang lebih suka diam? Siapa yang lebih banyak membutuhkan bantuan? Semua kelebihan dan kekurangan yang saya hadapi tersebut akan mendapat solusi pemecahan dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Saya harus berusaha untuk mampu mengakomodir semua kebutuhan belajar murid sesuai dengan kekurangan dan kelebihannya. Dengan terlebih dahulu memetakan kebutuhan belajarnya, bagaimana kesiapan belajarnya, minatnya, dan profif belajarnya. Semua itu saya lakukan semata-mata agar semua murid saya dapat berkembang secara optimal tanpa terkecuali.


Baca juga : Tugas Koneksi Antar Materi Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

 4.    Future ( Penerapan )

Berangkat dari hal tersebut diatas maka hal yang akan saya lakukan adalah tentunya memnuhi kebutuhan belajar murid saya dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. 

Untuk melakukan semua itu, tentunya, saya tidak akan bisa berjalan sendirian. Saya butuh dukungan dari murid, atasan, teman sejawat, orang tua/ wali murid agar apa yang saya lakukan juga dilakukan guru lain. Sehingga murid akan merasa benar-benar dihargai dan dipenuhi kebutuhannya tidak hanya oleh saya, melainkan oleh semua guru yang mengajarnya. Sayapun berbagi dengan sesama teman, semua yang saya dapatkan dari pelatihan guru penggerak terutama tentang pembelajaran berdiferensiasi saya tularkan kepada teman-teman, agar teman-teman juga dapat memahami bahwa memenuhi kebutuhan belajar murid adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan.


Demikian jurnal refleksi modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi semoga bermanfaat serta dapat menjadi pembelajaran diri utnuk saya.

 

Terima kasih

Wasssalamualaikum wrwb



Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda