Minggu, 19 Juni 2022

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2 Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

 Jurnal Refleksi Dwimingguan

Modul 1.2 Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak

 


Nur Salam, S.Pd.SD

CGP Angkatan 5 Kabupaten Banyumas

SD Negeri 2 Mengangkang

 

Assalamualaikum wrwb

Salam dan Bahagia

 

Alkhamdulilah pada kesempatan ini saya masih diberikan kesehatan untuk bisa menulis melakukan refleksi diri terkait dengan pembelajaran mengenai nilai-nilai dan peran guru penggerak pada modul 1.2, Program Guru Penggerak Angkatan 5. Tentunya, kita sebagai seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak didik serta mengembangkan nilai-nilai yang ada pada diri anak.

Menulis jurnal refleksi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh calon guru penggerak setiap 2 minggu sekali setelah menyelesaikan 1 buah modul. Dalam merefleksikan diri terkait dengan pembelajaran yang telah diikuti, seorang calon guru penggerak dapat memilih metode refleksi yang disukainya.

Baca Juga: Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pada jurnal refleksi dwimingguan modul 1.2  ini, saya akan menggunakan model 4F ( Facts, Feelings, Findings, Future ) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Jurnal refleksi model 4F ini juga bisa diterjemahkan menjadi 4P, yang terdiri dari 4 tahap yaitu :

1.    Facts ( Peristiwa )

Menyelesaikan pembelajaran modul 1.1 membuat saya sangat senang dan bangga dan tentunya lega, karena dengan berbagai keterbatasan dapat menuntaskan modul 1.1 dengan tepat waktu. Walaupun mungkin beberapa tugas dan penerapan di kelas maupun sekolah yang belum maksimal. Dan ternyata rasa senang, bangga dan lega tidak berlangsung lama, karena tidak ada jeda menuju pembelajaran modul 1.2 yang dimulai pada tanggal 3 Juni 2022. Kegiatan mulai dari diri dapat terlewati dan dapat memaparkan diri tentang nilai dan peran guru penggrak dengan lancar. Namun spot jantung kembali lagi ketika memasuki kegiatan eksplorasi konsep.  Di sana disajikan materi banyak materi, yang terdiri dari 22 slide yang harus kita pelajari serta menuangkan pendapat sendiri tentang materi tersebut. Dimulai dari materi nilai kemanusiaan:kebijakan universal sampai dengan materi peran guru penggerak.

Di sela mempalajari modul 1.2 melalui kegiatan eksplorasi konsep, saya mendapat jadwal pendampingan individu oleh pengajar praktik ibu Adiasih pada hari Sabtu tanggal 4 Juni 2022. Melalui pendampingan individu ini, banyak sekali masukan, umpan balik, ilmu serta motivasi yang saya dapatkan. Di samping itu adanya kegiatan penilaian akhir tahun di sekolah membuat  saya harus ekstra dalam membagi waktu antara belajar dan pekerjaan.

Baca Juga : Tugas 1.1.a.6 Demonstrasi Kontekstual dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara Modul 1.1

Kegiatan ruang kolaborasi pada tanggal 8-9 Juni 2022 lagi-lagi membuat saya semakin terbuka dengan nilai-nilai serta peran guru penggerak kedepannya. Melalui ruang kolaborasi ini, saya dapat langsung menerapkan ilmu yang dipelajari pada modul 1.2 ini. Belajar banyak dari teman-teman calon guru penggerak serta ibu Suhartini selaku fasilitator kami.

Lokakarya 1, yang dihelat pada Sabtu tanggal 11 Juni 2022 di SMA Negeri 5 Purwokerto, semakin memantapkan langkah saya dalam mengikuti program guru penggarak angkatan 5 ini. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan permainan dapat menumbuhkan nilai kepemimpinan diri dari CGP. Kegiatan yang sangat padat namun kami tidak merasa lelah dan bosan, semua kegiatan dapat diikuti dengan rasa senang dan bahagia.

Kendala yang saya hadapi dalam mengikuti rangkaian kegiatan program guru penggerak ini tentunya waktu dan pekerjaan. Namun, dengan komitmen dan semangat yang  tinggi saya yakin dapat mengikuti kegiatan serta menjalankan tugas dengan baik.

2.    Feelings ( Perasaan )

Setelah mempelajari modul 1.2 tentang  nilai dan peran guru, saya merasa masih banyak yang perlu ditingkatkan terkait nilai-nilai guru penggerak pada diri saya. Sebagai seorang guru tentunya harus dapat menjadi teladan bagi anak didiknya. Untuk dapat menjadi teladan, kita harus memiliki nilai-nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif serta inovatif. Jika kita sudah memiliki nilai-nilai tersebut, maka dapat menjalankan peran sebagai guru penggerak dengan baik.

Kegiatan pembelajaran  melalui media LMS dan ruang virtual, dalam dua minggu terakhir saya merasa sangat enjoy dan terkadang masih keteteran.  Namun,  kami memiliki Pengajar Praktik dan Fasilitator yang senantiasa mengingatkan serta menuntun kami agar mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.

 

3.    Findings ( Pembelajaran )

Banyak sekali pembelajaran yang dapat saya petik ketika mempelajari nilai-nilai guru penggerak ini. Untuk membantu mengenali diri dan potensi yang dimiliki murid, membantu tumbuh kembangnya murid dengan potensi yang mereka miliki, tentunya dibutuhkan nilai-nilai serta peran seorang guru.

Untuk dapat menjadi seorang guru yang benar-benar dapat menjadi teladan, tentunya kita harus senantiasa mengasah nilai-nilai yang ada pada dirinya, yaitu nilai berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif serta inovatif.

 

4.    Future ( Penerapan )

Berangkat dari hal tersebut diatas maka hal yang akan saya lakukan adalah selalu melakukan refleksi, belajar, berkreasi, berinovasi, mandiri dan berkolaborasi untuk mewujudkan Guru yang bisa  menjadi teladan bagi murid, membangun semangat bagi para penerus bangsa, dan memberikan dorongan dari belakang agar mereka mampu menjadi diri sendiri yang hebat tanpa bergantung kepada orang lain. Tentunya muara dari semua itu adalah menumbuhkembangkan profil pelajar Pancasila.

 

Demikian jurnal refleksi modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak, semoga bermanfaat serta dapat menjadi pembelajaran diri utnuk saya.

 

Terima kasih

Wasssalamualaikum wrwb

 

 

Label: , , , , , , , , ,

Kamis, 02 Juni 2022

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

 

Jurnal Refleksi Dwimingguan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5

Nur Salam, S.Pd.SD
SDN 2 Mengangkang
CGP Angkatan 5 Kabupaten Banyumas

Assalamualaikum wrwb

Salam dan bahagia

Program pendidikan guru penggerak merupakan salah satu kebijakan pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang tertuang dalam Merdeka Belajar Seri ke-5. 

Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga Anda dapat semakin mengenali diri sendiri.

Salah satu tugas calon guru penggerak adalah membuat jurnal refleksi dwi mingguan. Pada minggu ke dua program pendidikan guru penggerak angkatan 5, refleksi yang harus dibuat terkait dengan modul 1.1 tentang filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara serta pengimplementasiaanya dalam kegiatan pembelajaran.

Pada jurnal refleksi dwimingguan modul 1.1 ini, saya akan menggunakan model 4F ( Facts, Feelings, Findings, Future ) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Jurnal refleksi model 4F ini juga bisa diterjemahkan menjadi 4P, yang terdiri dari 4 tahap yaitu :

 

1.        Facts ( Peristiwa )

Langkah awal pendidikan guru penggerak angkatan 5 ini dimulai tanggal 18 Mei 2022. Pembukaan secara umum dilaksanakan oleh Kemendikbudristek secara virtual. Sehari sebelumnya sudah disibukkan dengan berbagai grup whatsapp yang bersliweran yang mengirimkan informasi terkait pelaksanaan PGP Angkatan 5 ini. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan orientasi dan pengenalan fitur-fitur LMS yang akan digunakan selama PGP ini berlangsung. Jadwal kegiatan PGP Angkatan 5 yang sudah tersusun setiap harinya selama 6 bulan ke depan, membuat rasa baper. Salah satu contonya ketika akan melaksanakan pretest modul 1 pada tanggal 18 Mei 2022, ternyata LMS mengalami eror  sehingga kita menunda kegiatan pretest  pada tanggal 19 Mei 2022. Namun jadwal kegiatan tanggal 19 Mei 2022 tetap dijalankan, sehingga membuat kami yang baru menapaki  program PGP ini kalang kabut.

Kegiatan lokakarya orientasi pada hari Sabtu 21 Mei 2022 yang dilaksanakan di Luminor Hotel Purwokerto membuat pikiran saya terang benderang  dalam menapaki kegiatan PGP Angkatan 5 ini. Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan pembukaan lokakarya secara umum, pemaparan guru penggerak, kemudian peserta CGP di bagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 10 peserta CGP yang didampingi Kepala Sekolah. Kebetulan kami berada di kelas I dengan Ibu Adiasih dan Ibu Puji Astuti selaku pengajar praktik. Luar biasa, kegiatan lokakarya orientasi yang sangat kooperatif dan menyenangkan sehingga peserta tidak merasa bosan walaupun kegiatan dilaksanakan sehari penuh. Banyak kegiatan positif yang dilakukan seperti membuat kesepakatan kelas, mempresentasikan harapan dan kekhawatiran menjadi CGP. Selain itu bertemu dengan bapak ibu guru hebat dari berbagai jenjang pendidikan menambah wawasan bagi saya khususnya yang berasal dari jenjang sekolah dasar.

Kegiatan selanjutnya yaitu ruang kolaborasi yang dimulai tanggal 23 Mei 2022. Dengan ruang kolaborasi kita bisa saling memaparkan ide serta menyampaikan pengalaman-pengalaman yang ada di sekolah masing-masing. Dengan bimbingan fasilitator kami dapat menemukan ide-ide gagasan baru yang berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Ruang kolaborasi dan ruang diskusi memberikan penyegaran-penyegaran terhadap pemikiran kami terkait penerapan pembelajaran di kelas yang menggambarkan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid.

Dengan mengikuti program ini, memberikan pengalaman nyata dalam pembuatan video khususnya dalam tugas demontrasi kontekstual dan koneksi antar materi. Pengalaman yang membuat sasya harus ekstra belajar lagi karena keterbatasan saya tentang IT.

Kendala yang saya hadapi dalam mengikuti kegiatan guru penggerak ini, tentunya waktu dan kegiatan. Kegiatan PGP yang sudah terjadwal setiap hari mengharuskan saya untuk bisa mendisiplinkan diri mengikuti kegiatan serta membagi waktu dengan tugas pokok dan fungsi sebagai guru.

2.        Feelings ( Perasaan )

    Selama mengikuti berbagai rangkaian kegiatan Calon Guru Penggerak baik secara mandiri  di LMS maupun melalui ruang diskusi dan ruang kolaborasi selama dua minggu, saya merasa bahwa pengetahuan saya tentang Pendidikan khususnya pendidikan anak belum sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Satu hal yang paling mendasar bahwa  pendidikan harus memanusiakan manusia. Sehingga peserta didik akan lebih bahagia dan merdeka dalam mencapai kodratnya. Keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya anak didik sebagai manusia maupun anggota masyarakat akan tercapai.

Kegiatan pembelajaran  melalui media LMS dan ruang virtual, dalam dua minggu terakhir saya merasa sangat enjoy dan terkadang keteteran.  Namun,  kami memiliki Pengajar Praktik dan Fasilitator selalu mengingatkan serta menuntun kami agar mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.

Ketika saya menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid, anak-anak jauh lebih bergairah, apalagi ketika pembelajaran dengan menggunakan media permainan. Kegiatan pembelajaran jauh lebih mengasyikan dengan celoteh dan kodrat mereka sebagai anak-anak. Ternyata dengan menumbuhkan rasa bahagia dapat memantik motivasi dan minat belajar anak didik sesuai dengan kodrat mereka. Dengan mempelajari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara saya merasa menemukan kembali fitroh pendidikan untuk menuntun anan didik sesuai kodrat alam dan kodrat zaman.

 

3.        Findings ( Pembelajaran )

Pembelajaran yang dilakukan melalui LMS menuntut kami untuk belajar secara mandiri  mengenai filosofi pemikiran KHD agar kami mampu memahami semua materi yang ada di modul 1.1 ini.  Selain itu pembelajaran melalui ruang virtual baik dalam ruang diskusi maupun ruang kolaborasi. Dalam kegiatan ruang kolaborasi bersama fasilitator kami bersama-sama mempelajari dan mendalami mengenai pemikiran KHD dan konsep dari Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan juga dilaksanakan melalui diskusi kelompok dan merefleksikan diri mengenai pemikiran KHD sehingga sangat membantu dalam pemahaman materi yang ada di dalam modul 1.1.a

4.        Future ( Penerapan )

Dengan memahami secara utuh filosofi dan pemikiran KHD dari modul yang telah dipelajari pada LMS CGP ini, saya akan berusaha menerapkan merdeka belajar di lingkungan sekolah saya baik kepada peserta didik maupun kolaborasi dengan rekan sejawat disekolah dan masyarakat. Selain itu saya juga akan menerapkan pembiasaan-pembiasaan serta budaya positif untuk menanamkan karakter dan budi pekerti.

Untuk minggu selanjutnya saya akan lebih semangat dalam mempelajari materi yang ada di dalam modul serta dari fasilitator.


Demikian jurnal refleksi modul 1.1 tentang filosofi pendidikan Ki hajar Dewantara pada Program Guru Penggerak Angkatan 5. Semoga bermanfaat


Wassalamualaikum wrwb

Label: , , , , , , , , , , , , , , , ,